Sebenernya kebiasaan memakai jilbab itu udah dari aku SD. Karena kebetulan aku disekolahin di MIN Malang I. Udah jelas juga kan dari namanya, sekolah itu adalah sekolah islam dimana mewajibkan siswinya untuk berjilbab. SMP-pun juga sama aku masuk di sekolah islam juga dan tiap hari harus berseragam panjang plus kerudungnya. Tetapi saat itu buat aku berkerudung cuma sebatas mengikuti aturan sekolah. Di luar sekolah kalau pergi kemana aku
Sampai pada waktu aku SMA, aku memutuskan buat sekolah di SMA umum, bukan sekolah yang berbasis islam seperti pada saat aku SD & SMP. Dan akhirnya aku diterima di SMA 5 Malang. Pas di awal aku sebenarnya aku udah bilang ke orangtuaku kalau nanti waktu sekolah (SMA) aku nggak pakai jilbab aja. Aku pada saat itu mikir "ngapain pakai jilbab, wong biasanya aku juga kemana-mana nggak pake kan. toh, pake jilbabnya juga karena aturan sekolah (SD & SMP)" . Dan ayah ibuku setuju, tapi pas di tengah-tengah waktu itu mau ambil kain seragam SMA tiba-tiba ayahku nyuruh pake jilbab aja. Aku nggak tau apa alasannya kenapa ayah berubah pikiran. Awalnya aku agak ngebantah-bantah dikit, ngerayu-rayu dikit biar nggak usah pake, tapi lama-lama aku jadi sungkan sendiri dan akhirnya selama sekolah SMA ini tetep pake jilbab deh kayak jaman SD & SMP dulu.
Buat ayah&ibuku memakai jilbab atau enggak sebenernya nggak masalah asal bajunya juga sopan, rapi, nggak terlalu terbuka. Apalagi buat ibuk, karena ibuk juga pake jilbabnya baru pas dia kerja jadinya ibuk nggak pernah maksa aku buat pakai jilbab. tau diri-lah si ibuk ;;)
Disini (SMA) yang aku agak aneh, kenapa ayah nyuruh aku berjilbab pas pake seragam sekolah sementara kalo aku pergi-pergi gitu nggak pake jilbab juga dibiarin aja. Yah ini jadi kayak mengulang lagi pas SD dan SMP dimana berjilbab cuma pas sekolah aja. Karena aku merasa aku belum dapat
sebelum berjilbab
Sampai dimana momen pas itu akhir-akhir masa sekolah tepatnya menjelang kelulusan sama pengumuman snmptn jalur undangan. Aku bercanda sama temen baikku, Elisa. Aku bilang ke dia
"El, ntar kita kalo diterima jalur undangan kuliahnya pake jilbab ayo!"
Padahal aku bilang gitu setengahnya cuma bercanda loo, tetapi Allah berkata lain. Mungkin bisa dibilang ucapanku waktu itu adalah nadzar. Aku diterima jalur undangan. Alhamdulillahnya lagi di jurusan yang aku pengenin. Aku masih inget sama bercandaanku waktu itu. Dan aku ngerasa mungkin inilah saatnya dimana aku memang harus pake jilbab.
Dalam hal ini nggak ada paksaan darimanapun. Ini pure sebagai pertanggungjawaban atas apa yang udah aku katakan pas waktu itu. Eh iya...perlu diingat juga walaupun ini sebuah pertanggungjawaban atas setengah bercandaan itu, tetapi Bismillah... insyaAllah aku ikhlas untuk menutup auratku sejak aku lulus SMA :)
Yang aku rasakan sejak pakai jilbab, walaupun mungkin masih KerDus alias Kerudung Dusta. Yang kerudungan tapi mungkin belum syar'i. haha :) adalah aku lebih merasa tenang, dan ngerasa adem. Sekarang kan banyak nih kasus-kasus pelecehan pada perempuan entah apapun bentuknya. Dan mirisnya kadang perempuan sendiri itu nggak sadar kalau secara tidak langsung dia sedang dilecehkan misalnya dalam bentuk verbal harrasment. Untuk para perempuan sendiri seharusnya mereka lebih membuka mata dan pikiran lagi. Jangan hanya menyalahkan orang yang melecehkan tersebut, tetapi kita sebagai perempuan sendiri harus mencegah biar laki-laki itu nggak muncul keinginan untuk melecehkan perempuan. Salah satunya ya dengan memakai baju yang sopan, yang tidak terlalu terbuka. Bukan berarti harus langsung pakai jilbab juga. Kalau memang belum siap ya nggak masalah. Asalkan kamu sebagai perempuan yang nantinya akan menjadi seorang istri harus tau batasan-batasan sehingga nggak bikin dilecehkan sama kaum adam :)
Dalam hal ini nggak ada paksaan darimanapun. Ini pure sebagai pertanggungjawaban atas apa yang udah aku katakan pas waktu itu. Eh iya...perlu diingat juga walaupun ini sebuah pertanggungjawaban atas setengah bercandaan itu, tetapi Bismillah... insyaAllah aku ikhlas untuk menutup auratku sejak aku lulus SMA :)
Me. Now ;)
Yang aku rasakan sejak pakai jilbab, walaupun mungkin masih KerDus alias Kerudung Dusta. Yang kerudungan tapi mungkin belum syar'i. haha :) adalah aku lebih merasa tenang, dan ngerasa adem. Sekarang kan banyak nih kasus-kasus pelecehan pada perempuan entah apapun bentuknya. Dan mirisnya kadang perempuan sendiri itu nggak sadar kalau secara tidak langsung dia sedang dilecehkan misalnya dalam bentuk verbal harrasment. Untuk para perempuan sendiri seharusnya mereka lebih membuka mata dan pikiran lagi. Jangan hanya menyalahkan orang yang melecehkan tersebut, tetapi kita sebagai perempuan sendiri harus mencegah biar laki-laki itu nggak muncul keinginan untuk melecehkan perempuan. Salah satunya ya dengan memakai baju yang sopan, yang tidak terlalu terbuka. Bukan berarti harus langsung pakai jilbab juga. Kalau memang belum siap ya nggak masalah. Asalkan kamu sebagai perempuan yang nantinya akan menjadi seorang istri harus tau batasan-batasan sehingga nggak bikin dilecehkan sama kaum adam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar